Entah dari mana datangnya filosofi buah jatuh ini. Yang pasti, saya petama kali mendengarnya dari seorang teman. Mungkin Anda juga belum tau maksud filosofi buah jatuh ini. So, let me share it...
Wanita itu diibaratkan dengan buah yang tumbuh di sebuah pohon. Saya ambil contoh saja kita ibaratkan dengan buah mangga. Ketika mangga tersebut sudah matang, pasti banyak sekali yang mengincar untuk mengambilnya. Mangga yang ranum, siapa yang tak mau? Nah....tantangannya adalah ketika mangga tersebut sudah jatuh ke tanah. Mangga yang jatuh artinya sudah matang dan siap diambil. Siapa yang memiliki taktik yang cerdas dan siapa yang paling cepat mengambilnya, akan mendapatkannya.
Hal ini sama seperti apa yang terjadi pada wanita. Ketika seorang wanita yang Anda incar masih belum ingin membuka hati, saya gambarkan wanita tersebut adalah buah mangga yang sudah matang tetapi masih tergantung di pohon. Satu pesan saya, yang mengincar mangga tersebut bukan cuma Anda, lho. Nah, ketika wanita tersebut sudah ingin membuka hati dan menerima semua pria yang mendekatinya, saya gambarkan kondisi ini dalam tahap buah mangga sudah jatuh ke tanah dan siap diambil. Nahh....ketika mangga sudah jatuh, yang ingin mendapatkannya adalah dua tipe orang yang saya sebut sebagai orang cerdas dan orang kurang beruntung. Pertama, saya akan membahas tipe orang cerdas. Untuk tipe ini, biasanya dia sudah mengincar dan mencari tau kapan buah tersebut jatuh. Ia akan rajin menengok dan melihat kondisi mangga incarannya dan mengira-ngira kapan waktu buah tersebut ranum dan jatuh ke tanah. Lebih cerdas lagi jika ia membungkus buah mangga agar tak diganggu oleh kelelawar. Ketika buah jatuh, sudah tentu ialah orang pertama yang berada di pohon tersebut. Ibarat seorang pria, dia akan melakukan pendekatan, 'mengunci' target incarannya, dan merawatnya hingga saat yang tepat tiba. Tipe yang kedua adalah orang yang kurang beruntung. Sesekali hanya menengok dan tidak mempelajari kapan mangga akan jatuh. Orang kurang beruntung ini terlambat datang dan sayangnya buah jatuh tersebut sudah berada di tangan orang cerdas. Saya gambarkan kondisi ini seperti seorang pria yang kurang 'menjaga' target incarannya, dan ia tidak menyadari bahwa bukan hanya dia yang ingin mendapatkan wanita incarannya itu. Alhasil, wanita yang ia cintai sudah terlanjur menjadi miliki pria lain yang berada satu langkah lebih di depannya.
Yah...begitulah kira-kira filosofi buah jatuh yang saya maksud. Hal ini baru saja terjadi kepada dua teman saya. Bisa dibilang sang pria ini saya ibaratkan sebagai tipe orang cerdas. Ia rajin menengok dan merawat buah mangga incarannya. Yang bikin geregetan, buah mangga sudah jatuh ke tanah tetapi ia tak langsung mengambilnya, dan hanya berani memandang dari kejauhan. Sama seperti teman pria saya ini. Ia belum berani menyatakan secara gamblang tentang perasaannya, tetapi ia cukup pandai 'merawat' teman wanita saya. Begitu sang pria sadar akan adanya filosofi buah jatuh ini, dan bahwa wanita yang ia cintai banyak yang mengincar, akhirnya ia memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Dan dialah tipe orang cerdas yang berhasil mendapatkan buah mangga yang ranum tersebut. Selamat ya! ^_^
Inti dari tulisan saya, jika Anda menyukai seseorang, lakukanlah usaha untuk mendapatkannya. Jangan remehkan filosofi buah jatuh, dan jangan sampai Anda masuk ke dalam kategori orang kurang beruntung. Good luck. :)
Selamat ya kalian berdua :)
BalasHapusmakasih manceu.. :*
Hapus