Jumat, 15 November 2013

Exploring Krakatoa, The Hidden Treasure...

Jumat malam saya dan seorang teman berangkat menuju Pelabuhan Merak. Sesampainya di pelabuhan, setelah menunggu agak lama, akhirnya kami bertemu dengan Ndank yang akan menuntun kami ke Krakatau. Sekitar tengah malam, kami pun menyeberang menggunakan kapal dan sampai di Pelabuhan Bakauheni pada pukul 05.00 WIB.
Pelabuhan Bakauheni
Dengan menggunakan angkutan umum, kami berangkat ke dermaga Canti dan karena Lampung pada saat itu sedang macet, kami sampai di Dermaga Canti setelah matahari terbit. Sayang sekali tidak bisa menikmati sunrise di dermaga. Tetapi it's okay, belum terlambat untuk menikmati perjalanan. Usai sarapan di warung tepi dermaga, saya pun berganti pakaian karena di tengah perjalanan menuju Pulau Sebesi kami akan berhenti di satu spot untuk snorkeling.
Sampai di Dermaga Canti
Destinasi pertama adalah Pulau Sebuku kecil. Di sini saya hanya bisa berkeliling pulau dan bermain di pinggir pantai, karena tidak ada obyek snorkeling yang oke. Selanjutnya menuju ke Sebuku Besar. Nah di sini baru bisa Snorkeling. Walaupun karangnya tergolong cetek, tapi lumayan untuk membuka trip hari itu.
Pulau Sebuku Kecil

Pulau Sebuku Besar

Snorkeling di Pulau Sebuku Besar
Selesai menikmati pemandangan bawah laut di Sebuku Besar, saya pun menuju Pulau Sebesi untuk meletakkan barang dan beristirahat sejenak sebelum makan siang. Sekitar pukul 14.00 WIB saya berangkat menuju Pulau Umang untuk menikmati sunset yang katanya the best sunset adalah di pulau tersebut. Hari sudah gelap, kami pun kembali ke penginapan di Pulau Sebesi untuk BBQ.
Foto dulu sebelum berangkat.




Umang-umang di Pulau Umang
Menuju sunset di tengah laut
Esok paginya, karena akan mendaki Anak Krakatau, saya berangkat dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Hal ini karena pendakian lebih seru dilakukan pada saat sebelum matahari terbit, sehingga kita bisa menikmati sunrise di puncak Anak Krakatau. FYI, pasir di Karakatu ini berwarna hitam dan jika ingin mendaki Anak Krakatau disarankan untuk menggunakan sepatu khusus mendaki atau menggunakan sandal gunung yang dilapisi kaus kaki. Hal ini dikarenakan medan pasir yang sulit untuk didaki jika Anda menggunakan sepatu biasa. Batuan-batuan yang ada di pasir juga akan mengganggu pendakian jika masuk ke dalam alas kaki Anda.

belakang saya itu Gunung Krakatau

Bersama travel-mate
Usai turun, saya dan teman-teman menuju Lagoon Cabe untuk snorkeling. Kabarnya, spot ini adalah spot snorkeling terbaik. Puas bermain-main di tengah laut, saya pun kembali ke Pulau Sebesi untuk packing kembali ke Jakarta.

Keindahan bawah laut Lagoon Cabe

Ada Nemo!

Uai snorkeling di lagoon cabe. Menikmati deburan angin laut.

Foto dulu sebelum meninggalkan Pulau Sebesi.

Dermaga Pulau Sebesi

Bersama travel-mate saya, Ratna.