Marsya Manopo. Saat mendengar namanya, saya langsung teringat dengan nama seorang musisi jaman dahulu, yaitu Jimmy Manopo. Yap! Tidak salah ternyata, dia adalah putra dari sang musisi legendaris. Meski begitu, Marsya rupanya bukan orang yang ingin memanfaatkan ketenaran ayahnya tersebut. Terbukti, setelah menjalani sesi interiew, saya tau bahwa dia benar-benar berjuang dari bawah untuk bisa menjadi seperti sekarang. Satu hal yang membuat saya terkagum-kagum, Marsya ini adalah musisi yang benar-benar mencintai musik. Kalau ada beberapa musisi atau penyayi yang menggunakan musik sebagai sumber mata pencahrian, saya lebih melihat Marsya ini menggunakan musik untuk menjalani kehidupannya. Bahkan, setiap kesal atau marah, Marsya selalu menjadikan musik itu sendiri sebagai 'obat' yang cukup manjur. "Yah....cukup dengan gebuk-gebuk drum atau main piano aja, saya udah tenang lagi," katanya waktu itu.
Selain itu, ternyata musik adalah 'alat' yang cukup berjasa bagi Marsya. Kok bisa? Yah.... katanya, dulu itu si Marsya tidak begitu dekat dengan sang ayah, karena ayahnya sibuk manggung sana-sini, dan komunikasi keluarganya pun tidak terlalu lancar. Tapi, setelah akhirnya Marsya tertarik untuk masuk ke dunia musik, sang ayah pun akhirnya bersedia menjadi pelatih (walaupun awalnya ayah Marsya ini kurang setuju ia menjadi musisi, dan meminta Marsya untuk menjadi pegawai saja). Dan..... walla! Marsya pun tumbuh menjadi pribadi yang semakin hari semakin mencintai musik.
Selama interview, saya pun merasa benar-benar comfort, karena Marsya ini termasuk seleb yang 'hangat'. Menjalani sesi wawancara yang notabene adalah pekerjaan saya, rasanya seperti sedang mengobrol dengan seorang teman. Di sela-sela pertanyaan Marsya pun melontarkan banyolan-banyolannya yang membuat perbincangan semakin seru. Well.....I'ts nice to talk with him. Seriously.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar