|
Setelah diperhatikan, pose saya berlebihan ternyata =.=' |
Untuk bisa mewawancariai Afgansyah Reza ternyata nggak segampang yang saya bayangkan. Waktu itu kebetulan memang Afgan baru semester awal kuliah di Malaysia. Jadi, waktu itu untuk rubrik Men Alert, saya mendapat jatah untuk interiew Afgan. Awalnya sih santai dan saya yakin bisa diatur lah.... karena hampir setiap weekend si Afgan itu pulang ke Indonesia, dan kadang kalau lagi nggak ada jadwal kuliah, dia bisa lebih lama di Indo. Tapi ternyata sulit banget untuk mendapatkan waktu yang pas, dari pihak manajemen juga nggak bisa kasih kepastian dengan cepat, karena belum tau juga si Afgan ini dapet tiket untuk pulang nggak, kalau dapet, dapetnya yang jam berapa mereka juga masih belum dapet info. Jujur, saya capek menunggu, dan hampir saja nama Afgansyah Reza dihapus dari daftar pria-pria tampan berprestasi Men Alert, dan digantikan dengan salah satu penyanyi pendatang baru. Singkat cerita, setelah lama menunggu kepastian dari Mas Benny dan Mas Aldo (dari manajemen Afgan), akhirnya saya berhasil mendapatkan kesempatan untuk interiew. Yeay!!
Berhubung perjalanan ke rumah Afgan di Kramat Jati ini lumayan jauh, saya pun mengajak teman dari majalah Gadis yang kebetulan juga belum mendapat kepastian kapan bisa bertemu dengan Afgan, yaitu Uung. Berangkatlah saya dan Uung menuju rumah Afgan di Komplek Bumi Harapan Permai. Karena saat itu sedang bulan puasa, jam-jam menjelang beduk maghrib sudah jelas ramai, dan kami sempat terjebak macet. Sehingga, dari kantor kami berangkat pukul empat sore, sampai di rumah Afgan baru pukul 18.30 WIB.
Belum interview, badan sudah pegal-pegal, perut lapar dan rasanya haus, karena nggak sempat juga beli makanan dan minuman untuk berbuka. But, lucky me! Ibunda Afgan benar-benar pengertian. Dia langsung membelikan saya dan Uung nasi ayam bakar dan es buah. Wahh......rupanya buka puasa kali ini benar-benar unik. Langsung saja saya dan Uung, ditemani Memed sang asisten, menyantap apa yang disediakan oleh Ibunda Afgan. Selama saya menunggu Afgan datang sambil menggendong anjing kecil yang ia akui sebagai temannya selama di apartemen Malaysia, keluarganya benar-benar hangat dan ramah, jadi kami tak merasa bosan menunggu. Sekitar pukul sembilan malam, Afgan pun tiba di rumahnya. Memang lumayan lama, sih, karena perjalanan dari bandara menuju rumahnya memang cukup jauh dan pastinya macet. Yahh.....saya bisa memaklumi, lah.
Sebelum wawancara, Afgan meminta waktu beberapa menit untuk minum obat, karena waktu itu dia sedang flu. Anjing yang ia bawa pun diletakannya di ruang keluarga, tempat kami duduk. Karena saya geli, akhirnya saya berpindah tempat. Saya memang pecinta binatang, apalagi hewan lucu seperti anjing, tapi saya merasa geli ketika didekati. Alhasil, saat si anjing mendekat, saya spontan lompat dari kursi dan berlari-lari di dalam rumah Afgan. Sekitar 5 menit berkejar-kejaran dan membuat heboh seisi rumah (waktu itu ibu, asisten, dan nenek Afgan ikut heboh berusaha menangkap si anjing), akhirnya anjing berhasil ditangkap oleh Afgan. Huft....lega rasanya.
|
Ini dia anjing yang jadi tersangka insiden kejar-kejaran. |
Akhirnya, interview pun dimulai. Meski baru saja datang dari Malaysia dan belum apa-apa, Afgan bersedia untuk kami wawancara. Jujur saja, saya bukan penggemar Afgan. Tetapi melihat dia benar-benar ramah dan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan dari saya dan Uung yang kalau ditotal ada lebih dari 30 pertanyaan, saya jadi tiba-tiba ngefans sama Afgan. Secara, sekarang banyak artis-artis yang karena kualitasnya semakin meningkat, semakin terkenal, tapi semakin sombong. Setelah wawancara selama kurang lebih hampir dua jam, saya dan Uung pun undur diri. Afgan yang waktu itu ditemani oleh ibu, nenek, adik laki-laki dan tentu saja xxx anjing kesayangannya, mengantar kami pulang. Well....setelah perjuangan yang lumayan panjang, saya merasa mendapatkan hal yang setimpal. And you know what? Now I'm one of his big fans. LOL!