Yap! Kalau membaca kata smart
atau cerdas, yang ada di pikiran kita pastinya wawasan yang luas atau
pendidikan yang tinggi. Tapi dalam kacamata saya, seseorang patut disebut
sebagai orang yang cerdas jika ia bisa berguna bagi orang lain. Sebagai
manusia, kita hidup berdampingan dan hidup dalam satu komunitas yang disebut
masyarakat. Ketika ada seseorang dengan pendidikan tinggi dan wawasan yang luas
namun ia tidak bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka ia tak
lebih dari sebuah kotak pos. Banyak yang bisa dimasukkan ke dalam kotak, tetapi
orang tidak bisa melihat isinya. Artinya, ia belum bisa memberikan manfaat yang
berarti bagi orang lain.
Saya jadi ingin bercerita tentang
seorang teman. Dulu, saya punya seorang teman sebut saja namanya Kiki. Ia
adalah anak yang sangat cerdas menurut para guru di SMP. Kiki selalu
mendapatkan nilai terbaik dari setiap kelas di satu angkatan. Sayang sekali,
Kiki adalah anak yang suka menyendiri. Setiap jam istirahat ia selalu duduk di
kelas dan membaca novel. Kalau dipikir-pikir, novel tersebut sebenarnya kan
bisa saja ia baca di rumah. Bukankah akan lebih menyenangkan jika waktu
istirahat benar-benar digunakan untuk istirahat otak, misalnya sekedar haha
hihi dengan teman-teman atau mungkin berbagi bekal bersama teman. Saya pernah
mencoba mengajak Kiki untuk bergabung makan siang bersama di kantin. Apa yang
ia katakan? Dia menjawab, “Aku lebih nyaman makan sendiri.” Ouch…sayang sekali
rasanya. Tidak ingin memaksa, saya pun undur diri. Kiki ini memang dalam urusan
nilai dia selalu juara, tetapi ia tidak bisa berinteraksi dengan orang lain.
Ilmu yang ia miliki pun hanya untuk dirinya saja. Apa yang ada pada diri Kiki
ini sangat berkebalikan dengan apa yang saya lihat pada diri Nita, teman
sebangku saya. Nita memang bukan orang yang selalu mendapatkan nilai terbaik,
tetapi ia selalu punya ide jenius untuk bisa mendapatkan jawaban dari
permasalahan yang ada. Misalnya saja ada tugas sekolah yang tidak bisa kami
kerjakan, ia akan menghubungi kakak kelas yang juga temannya untuk mengajari
kami menyelesaikan tugas tersebut. Hasilnya? Kami semua mendapatkan nilai yang
sempurna. Yeay! ^^
Setelah bekerja, saya berpisah
dengan Nita dan bertemu dengan seorang teman bernama Heni yang sekaligus
menjadi teman kos saya. Heni ini hanyalah lulusan SMA, tetapi saya memandang
dia sebagai wanita yang very very smart. Dia adalah orang pertama yang selalu
membantu saya di saat saya kesulitan. Heni juga pekerja keras dan memiliki
pribadi yang humble. Tak heran jika meskipun hanya memilki ijazah SMA, ia bisa
bekerja di perusahaan asing di bidang mining dengan gaji yang tentu saja besar
dan posisi yang tinggi. Bisa dibilang, di departemennya Heni adalah orang kedua
dan membawahi beberapa staf. Tak heran juga banyak pria yang memburunya, karena
ia wanita yang sangat menyenangkan untuk diajak mengobrol, plus, sangat ‘ringan
tangan’. Yahh…dia cerdas, dan karena kecerdasannya dalam berinteraksi dengan
orang lain banyak pria yang tergila-gila padanya.
Semua cerita saya di atas itulah
akhirnya mengubah cara pandang saya tentang definisi smart. Kalau kita memiliki
banyak keahlian atau memiliki banyak informasi tetapi tidak kita share ke orang
lain, keahlian dan informasi yang kita miliki itu tidak ada gunanya. Berbeda
jika kita selalu membantu teman yang sedang kesusahan dengan keahlian dan
informasi yang kita miliki. Apa yang kita punya tersebut akan berguna bagi
orang lain. Cerdas berarti tak hanya memiliki otak yang cerdas, tetapi juga
hati yang cerdas. Dan ketika Anda memilki semuanya, sudah tentu akan banyak
orang yang merasa nyaman ada bersama Anda.
Berbagi keahlian dengan orang lain adalah bukti seseorang layak disebut cerdas. (Foto: Novita) |
Oleh karena itu, jika Anda ingin
menjadi orang yang layak dibilang cerdas, mulailah berubah dari sekarang.
Dewasa ini banyak komunitas yang bisa Anda jadikan mediator untuk berbagi
dengan orang lain. Mulai dari komunitas mengajar, galang dana, hingga komunitas
yang menghibur para pasienyang mengidap penyakit kronis. Sebagai pengawalan,
Anda bisa mulai dengan membantu teman setiap membutuhkan pertolongan. Atau
mungkin ketika Anda sedang berjalan di trotoar dan melihat seorang nenek tua
yang kesusahan dalam menyeberang jalan raya, Anda bisa berhenti sejenak dan
membantu nenek tersebut menyeberang jalan raya. So simple, tetapi hal ini akan
berdampak besar. Siapa tau nenek-nenek tersebut sebatang kara dan punya warisan
yang banyak hahaha (just kidding :p). Bantuan Anda tersebut tentunya sangat berarti
bagi sang nenek. Atau jika Anda bukan orang yang mudah berinteraksi dengan
orang lain, Anda bisa berbagi informasi dengan membuat sebuah blog. Misalnya
saja Anda memiliki hobi jalan-jalan, Anda bisa menuliskan pengalaman dan
menyertakan foto-foto seputar perjalanan Anda di blog, disertai dengan
tips-tips berdasarkan dari apa yang Anda alami selama di perjalanan. Hal ini
sangat berguna bagi orang lain yang ingin pergi ke destinasi yang sama dengan
Anda, tetapi belum memiilki informasi yang cukup dan belum ada bayangan
mengenai tempat yang ingin dituju.
So, banyak hal yang bisa kita
lakukan untuk menjadi pribadi yang cerdas dengan berbagi informasi kepada orang
lain. Mulai berubah, yuk. Good luck!
5th Blog Emak Gaoel |
Haloo, Emak Gaoel mampir ngecek-ngecek peserta.
BalasHapusTerima kasih ya sudah ikut meramaikan Ultah Blog Emak Gaoel.
Good luck! ^_^