Pagi-pagi sekali saya dan teman-teman berkumpul di halte bus Slipi Jaya untuk menunggu bus jurusan Serang. Tak lama, datanglah bus kami, dan sekitar dua jam perjalanan sampailah saya di Terminal Pakupatan, Serang. Dari sini, saya naik angkot jurusan Karang Antu dan turun tepat di dermaga. Kalau berangkat tanpa rombongan, Anda hanya punya kesempatan dua kali dalam sehari untuk menyeberang dari Karang Antu ke Postpone Island atau Pulau Tunda dengan menggunakan KM Tunda Ekspress. Berhubung saya terlambat mengejar kapal yang berangkat pukul 7 pagi, jadi saya harus menunggu keberangkatan kapal berikutnya pada pukul 12.00 WIB. Untung saja ada beberapa warteg dan minimarket, jadi saya bisa mengisi perut dan mengisi ulang baterai ponsel dahulu.
Sekitar pukul 12 siang, saya pun berangkat dengan KM Tunda Ekspress dengan merogoh kocek 16.000 rupiah. Karena kapal ini merupakan transportasi umum satu-satunya menuju Pulau Tunda, maka banyak penghuni asli pulau yang sebagian besar pedagang menitipkan dagangannya ke bagasi kapal. Dari jendela kapal, Saya melihat laut Banten yang biru nan cantik. Rasanya benar-benar damai.
Sekitar pukul 12 siang, saya pun berangkat dengan KM Tunda Ekspress dengan merogoh kocek 16.000 rupiah. Karena kapal ini merupakan transportasi umum satu-satunya menuju Pulau Tunda, maka banyak penghuni asli pulau yang sebagian besar pedagang menitipkan dagangannya ke bagasi kapal. Dari jendela kapal, Saya melihat laut Banten yang biru nan cantik. Rasanya benar-benar damai.
Sesampainya di Pulau, saya dan teman-teman disambut oleh sebuah gapura bertuliskan Selamat Datang. Senangnya mengetahui sudah sampai di tempat tujuan. Twrus teranf, ini perjalanan terlama saya menggunakan kapal kecil, yaitu sekitar lebih dari dua jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar