Rabu, 09 Oktober 2013

Kerja Bakti di Festival Indonesia Mengajar 2013

Pada tanggal 5-6 Oktober 2013 lalu, saya berkesempatan menjadi fasilitator di event Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) @FestivalGIM. Pada awalnya, saya hanya diajak oleh seorang teman untuk membantu dalam kepanitiaan. Sebenarnya karena hanya dijelaskan secara singkat, saya tak terlalu paham itu acara yang seperti apa. Saya hanya membaca dari selembar flyer yang diberikan.Setelah disuruh memilih, saya memutuskan untuk masuk ke dalam Teater Dongeng. Sebenarnya yang saya cari adalah kelas melukis, tetapi tidak ada. So, I think Teater Dongeng is gonna be fun. Video mendongeng dari para relawan ini nantinya akan dikirim ke sekolah-sekolah di pelosok seluruh Indonesia. Jadi, adik-adik kita di daerah terpencil juga bisa belajar dari pesan moral lewat dongeng.

Foto dulu sebelum rame.

Berfoto sebelum acara dimulai.
Beberapa hari berikutnya karena harus tugas ke luar kota, saya pun tidak bisa datang ke pembahasan selanjutnya. Maka dari itulah sewaktu tanggal 5 saya datang ke lokasi masih agak bingung apa yang harus dilakukan. Nah akhirnya setelah dijelaskan dan sambil berjalan, saya pun mulai memahami job desc di kelas Teater Dongeng ini. Untuk menarik minat para relawan, saya dan teman-teman di Teater Dongeng pun selama dua hari berturut-turut mengenakan kostum sambil menyambut para pengunjung yang datang.

Kostum hari pertama.
Kostum hari kedua.


 
Bertemu dan mengenal teman-teman baru sangatlah menyenangkan. Bisa memfasilitasi para relawan yang berpartisipasi di FGIM juga lebih menyenangkan lagi. Di kelas, saya mengajarkan rule untuk mendongeng dan bagaimana untuk menghasilkan hasil rekaman yang bagus. Jujur, saya tidak punya basic broadcasting sama sekali, tetapi setidaknya pada saat SMA saya sempat mengikuti salah satu klub teater, sehingga saya cukup tau hal-hal apa yang harus diajarkan.

Setting kelas.

Rule mendongeng.

Set lighting dulu.

Perlengkapan mengajar.

Testimoni para murid.


Teman-teman di Indonesia Mengajar menyebut saya dan teman-teman fasilitator sebagai ‘Dewan Guru’ dan para relawan yang masuk ke kelas kami adalah para ‘Murid’. Murid saya yang paling special adalah Chikita Fawzi yang datang pada hari kedua. Tiba-tiba saja depan kelas saya menjadi ramai dan ingin berfoto bersama anak dari Ikang Fawzi tersebut. Hal yang menyenangkan dari Kiki adalah dia sangat menyenangkan dan aktif. Senang mempunyai murid seperti dia. Satu hal yang tidak kalah lucunya, ketika murid puas dengan kita sebagai guru, maka mereka akan menyenangi kita. Bahkan, sempat ada salah satu murid yang mengajak saya foto bersama ^^.

Chikita Fawzi.

Diajak foto sama salah satu murid. Teacher and cameraman on frame! ^^

Usai acara, saya pun marathon mencoba menjadi murid di kelas lain. Tiga kelas yang sempat saya coba adalah Video Profesi, Melodi Ceria, dan Kartupedia. Yah…nasib jadi panitia gini deh. Tidak bisa mencoba semua kelas. Tapi, selama dua hari berkutat di Ancol, badan saya memang merasa sangat lelah, tetapi hati rasanya senang bukan main. Dua hari dari kita sangat berarti untuk anak-anak di pelosok Indonesia. Hidup pendidikan anak Indonesia!


Berfoto sebelum pembubaran. See you next, guys!

Kartupedia saya.


Terimakasih sudah jadi murid yang baik, teman-teman :).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar